Pembukaan Latihan Pra Satgas PUTER-13 Marinir TNI-AL
Wakil Komandan Brigade Infanteri-2
Marinir Letkol Marinir Sugianto S,SOS bertindak selaku inspektur upacara
mewakili Danbrigif-2 Mar Kolonel Marinir Suhartono pada acara pembukaan latihan Pra Satgas Puter-13 di lapangan apel Brigif-2 Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (6/8)
Wadan Brigif-2 Mar saat inspeksi pasukan pada pembukaan latihan pra Satgas Puter |
Upacara yang dipimpin Komandan Upacara yang sekaligus menjabat Dansatgas Puter-13 Kapten Marinir Bastian Caniago diikuti oleh 165 anggota gabungan dari tiga Batalyon Marinir di jajaran Brigif-2 Marinir dan 94 orang pelatih dari Kolatmar Dpp. Mayor Marinir Deddy Soeparyanto yang akan melatih para peserta latihan Prasatgas Puter-13.
Danbrigif-2 Mar dalam amanatnya yang dibacakan Wadan Brigif-2 Mar mengatakan bahwa kegiatan latihan pra tugas dimaksudkan untuk membekali prajurit tentang pengetahuan kekamlaan, hal ini berkaitan dengan perkembangan lingkungan strategis dewasa ini dimana pemanfaatan laut sebagai jalur perhubungan dan jalur ekonomi semakin meningkat yang tidak menutup kemungkinan pemanfaatan laut untuk hal-hal yang melanggar hukum dan merugikan negara. Sebagai abdi negara yang akan ditugaskan di pulau terluar dibutuhkan keterampilan khusus agar langkah-langkah penangulangan dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat tanpa menimbulkan ekses negative baik terhadap personil maupun institusi.
Turut hadir dalam acara tersebut para Perwira Staf Brigif-2 Marinir serta para Dansatlak di jajaran Brigif-2 Mar.
Marinir TNI AL Kuasai Sangatta
Marinir terlibat dalam Latihan Armada Jaya XXXI-2012 di Sangatta
Agung Kuncahya B. / Jurnal Nasional
|
Demikian skenario dalam latihan perang terbesar TNI Angkatan Laut yang bersandikan Armada Jaya XXXI/2012, di Sangatta, Kalimantan Timur, Senin (15/10).
Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), latihan Armada Jaya tahun ini melibatkan 5.500 prajurit TNI AL, 35 kapal perang berbagai jenis, 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir, dan 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat. Kapal perang terdiri dari kapal selam, perusak kawal rudal (PKR), kapal cepat rudal (KCR), kapal perusak kawal, kapal angkut tank, buru ranjau, kapal tanker dan kapal bantu tunda.
Laksamana Soeparno memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh prajurit TNI AL yang terlibat dalam Armada Jaya XXXI-2012. Hasil yang dicapai dalam latihan perang kali ini adalah berhasilnya latihan perang di laut dengan ujicoba peluru kendali Yakhont yang berhasil menghancurkan dan menenggelamkan sasaran hanya dalam waktu 9 menit. Selain itu, dilakukan latihan perebutan daerah tumpuan pantai oleh pasukan pendarat Marinir serta latihan perebutan daerah sasaran.
“Kesuksesan latihan ini merupakan salah satu indikator bahwa TNI AL siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI dari setiap ancaman kapanpun dan dimanapun,” kata Soeparno.
Lebih lanjut, Soeparno mengatakan Latihan Armada Jaya tahun ini bertemakan “Melalui Latihan Armada Jaya XXXI/2012 TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Laut Gabungan, Operasi Amphibi dan Operasi Pendaratan Administrasi di Wilayah Timur Indonesia Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, rencananya akan dilaksanakan setiap tahun. Dengan latihan yang dilaksanakan setiap tahunnya dapat meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL yang harus selalu siap mengemban tugas negara.
Dalam latihan ini, KSAL bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXXI/2012, sedangkan Direktur Latihan (Dirlat) dijabat oleh Komandan Seskoal Laksda TNI Arief Rudianto.
Tampak hadir menyaksikan latihan Armada Jaya pada tahun ini yakni anggota Komisi I DPR RI Tri Tamtomo dan Yahya Sacawiria, pejabat teras Mabesal dan para Pangkotama TNI AL.
Pendaratan di pantai
Mendaratkan
kendaraan tempur ke daratan, bukan persoalan mudah. Lebih-lebih jika
ranpur tersebut keluar dari kapal pengangkut tank (LST-Landing Ship
Tank)/LPD. Sebelum, pintu LST/LPD dibuka dan panser-panser menceburkan
diri ke laut, butuh persiapan khusus. Misalnya, kondisi mesin harus
benar-benar prima. Jika tidak, maka panser amfibi akan menjadi rumpon di
laut. Belum lagi sistem propulsi di air, harus bekerja baik, termasuk
sistem water-jet, gerakan rantai, dan baling-baling.
Belum lagi, bagian roda dan pintunya harus selalu diberi gemuk. Kalau tidak, maka air dengan mudah masuk ke dalam kabin. Untuk itu, satu unit ranpur angkut personel BTR-50 membutuhkan 20 kilogram gemuk, ketika kendaraan itu tengah mengikuti latihan tempur. Tidak hanya itu saja. Agar air tak merembes masuk ke dalam kabin, maka kendaraan lapis baja semacam ini harus dilengkapi dengan empat pompa–pompa penghisap air yang bisa dioperasikan baik secara elektrikal maupun mekanikal.
Belum lagi, bagian roda dan pintunya harus selalu diberi gemuk. Kalau tidak, maka air dengan mudah masuk ke dalam kabin. Untuk itu, satu unit ranpur angkut personel BTR-50 membutuhkan 20 kilogram gemuk, ketika kendaraan itu tengah mengikuti latihan tempur. Tidak hanya itu saja. Agar air tak merembes masuk ke dalam kabin, maka kendaraan lapis baja semacam ini harus dilengkapi dengan empat pompa–pompa penghisap air yang bisa dioperasikan baik secara elektrikal maupun mekanikal.
Namanya
juga ranpur, soal interior juga jelas beda dibanding kendaraan biasa.
Urusan ruang gerak misalnya, pada ranpur APC (Armour Personel Carrier)
ruang gerak dalam kabin amat terbatas.
Secara umum, operasi pendaratan digelar pada jarak antara 2.000 hingga
3.000 mil dari tepi pantai. Satu unit kapal pendarat (LST/LPD) bisa
dijejali sekitar 15 unit ranpur. Komposisi kendaraan tempur juga
bervariasi, tergantung kebutuhan.
Belum lagi waktu pendaratannya. Namanya operasi militer, maka gerakan operasi amfibi biasanya digelar di pagi buta. Setitik cahaya –lampu– jelas diharamkan karena bisa mementahkan unsur pendadakan. Hasilnya, selain radio komunikasi, agar tak terjadi tabrakan antar ranpur maka diandalkan semacam fosfor sebagai penandai antar ranpur. Masih untuk urusan yang sama, tiap ranpur yang keluar dari perut LST/LPD diberi jeda waktu sekitar satu menit. Saat menyentuh daratan, maka sistem propulsi yang dipakai berubah –gabungan antara water-jet dengan putaran roda rantai.
Belum lagi waktu pendaratannya. Namanya operasi militer, maka gerakan operasi amfibi biasanya digelar di pagi buta. Setitik cahaya –lampu– jelas diharamkan karena bisa mementahkan unsur pendadakan. Hasilnya, selain radio komunikasi, agar tak terjadi tabrakan antar ranpur maka diandalkan semacam fosfor sebagai penandai antar ranpur. Masih untuk urusan yang sama, tiap ranpur yang keluar dari perut LST/LPD diberi jeda waktu sekitar satu menit. Saat menyentuh daratan, maka sistem propulsi yang dipakai berubah –gabungan antara water-jet dengan putaran roda rantai.
Tank Amfibi PAL-AFV
Sukses memodifikasi tank amfibi BTR-50
TNI-AL, kali ini PT.PINDAD bekerjasama dengan PT PAL membangun tank
amfibi angkut pasukan terbaru dengan nama Armoured Floating Vehicle (PAL-AFV).
Dibangun dengan mengacu pada BTR-50PM, PAL-AFV mempunyai bentuk dan spesifikasi teknis yang tidak jauh berbeda. Perbedaan mencolok hanya pada penggunaan mesin Diesel inline 8 silinder yang dipakai, sehingga tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 300Hp.
Kemampuan jelajahnya pun bertambah dari 400 km menjadi 480 km. Untuk kecepatan bertambah dari 50 km/jam menjadi 60 km/jam dijalan normal. Namun bobot kendaraan juga bertambah menjadi hampir 15 ton.
Untuk kemampuan daya angkut personil tidak berbeda dengan BTR-50. Yakni 3 awak tank dan 14 pasukan, dengan kemampuan operasional (endurance) selama 8 jam.
Dibangun dengan mengacu pada BTR-50PM, PAL-AFV mempunyai bentuk dan spesifikasi teknis yang tidak jauh berbeda. Perbedaan mencolok hanya pada penggunaan mesin Diesel inline 8 silinder yang dipakai, sehingga tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 300Hp.
Kemampuan jelajahnya pun bertambah dari 400 km menjadi 480 km. Untuk kecepatan bertambah dari 50 km/jam menjadi 60 km/jam dijalan normal. Namun bobot kendaraan juga bertambah menjadi hampir 15 ton.
Untuk kemampuan daya angkut personil tidak berbeda dengan BTR-50. Yakni 3 awak tank dan 14 pasukan, dengan kemampuan operasional (endurance) selama 8 jam.
PAL AFV |
Seperti diketahui ada beberapa titik
kelemahan yang kemudian dimodifikasi dari BTR-50P. Salah satunya yang
krusial adalah garis air yang posisinya sejajar dengan lubang hisap
mesin. Namun hal ini telah diperbaiki dan disempurnakan di tank amfibi
PAL-AFV ini.
Tidak dijelaskan kapan prototypenya akan dibuat oleh PINDAD, namun berdasarkan info yang diperoleh moderator dari PT PAL di acara Indo-Defence 2008 kemarin (19-22 November 2008) mudah-mudahan 2009 nanti sudah ada realisasinya.
Hal ini juga makin memperjelas Transfer of Technology (ToT) antara RI (diwakili PINDAD) dan Korea dalam hal penguasaan teknologi suspensi dan roda penggerak rantai. Yaitu guna menunjang pengembangan panser amfibi ini (PAL-AFV), dan rencana PINDAD merealisasikan Light-tank pengganti Scorpion.(Copyright @lutsista)
Tidak dijelaskan kapan prototypenya akan dibuat oleh PINDAD, namun berdasarkan info yang diperoleh moderator dari PT PAL di acara Indo-Defence 2008 kemarin (19-22 November 2008) mudah-mudahan 2009 nanti sudah ada realisasinya.
Hal ini juga makin memperjelas Transfer of Technology (ToT) antara RI (diwakili PINDAD) dan Korea dalam hal penguasaan teknologi suspensi dan roda penggerak rantai. Yaitu guna menunjang pengembangan panser amfibi ini (PAL-AFV), dan rencana PINDAD merealisasikan Light-tank pengganti Scorpion.(Copyright @lutsista)
Foto BTR-50 Marinir
TNI AL Tambah Tiga Heli Bell 412EP
Helikopter Bell 412 TNI AL (photo : Kaskus Militer)
Tiga Heli
Bell Perkuat Puspenerbal
SIDOARJO,
KOMPAS.com - Tiga helikopter jenis Bell-412 EP memperkuat jajaran Pusat
Penerbangan Angkatan Laut, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2012).
Helikopter ini akan difungsikan sebagai angkutan taktis dan dukungan logistik
cepat.
"Helikopter
ini akan memperkuat Skuadron 400 Wing Udara 1 dan Wing Udara 2," kata
Komandan Puspenerbal, Laksamana Utama TNI Sugianto. Tiga helikopter tersebut
diproduksi oleh Textron Kanada dan disempurnakan oleh PT Dirgantara.
Ketiga
helikopter ini, kata Sugianto, memiliki kelebihan, yaitu antara lain sistem
pilot otomatis. "Fitur ini penting karena terbang di atas laut lebih
sulit," kata Sugianto.
Baca Juga :
Lanudal
Juanda Tambah Tiga Heli
12 Juni 2012
SURYA
Online, SURABAYA - Tiga Helikopter Bell 412 akan memperkuat jajaran TNI AL.
Helikopter ditempatkan di Skuadron 400 Puspenerbal Juanda. "Tiga unit
Helikopter ini akan datang besok siang di Shelter Suadron 400," jelas Kasi
Renbang Puspenerbal Mayor Martin Daw, Senin (11/6/2012).
Menurutnya,
helikopter itu merupakan helikopter pengangkut untuk pendaratan pasukan.
Helikopter ini memiliki kemampuan angkut 10-15 personel serta mampu mengangkut
beban sekitar tiga ton.
Meski
berfungsi sebagai helikopter angkut militer, alutsista ini dapat dipersenjatai
dengan senapan mesin untuk mendukung kegiatan operasi militer.
Helikopter
ini juga merupakan helikopter generasi terakhir yang masuk jajaran Skuadron 400
Puspenerbal. Masuknya capung besi Bell 412 ini melengkapi jajaran pesawat udara
di Puspenerbal menjadi 62 unit.
TNI AL Akan Beli 11 Helikopter Antikapal Selam
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berencana mendatangkan 11 unit helikopter antikapal selam untuk lebih memperkuat alat utama persenjataan serta mengisi kekosongan alat yang tidak tercover oleh kapal-kapal TNI.
Helikopter Anti Kapal Selam Seasprite, Salahsatu Heli yang diminati TNI AL |
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan juga telah melakukan pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME) yang dilakukan bersama Kementerian Pertahanan.
"Helikopter antikapal selam kita punya tahun 1960-an dan pensiun tahun 1970 nantinya kita akan beli 11 helikopter antikapal selam, karena ini sangat dibutuhkan oleh kita," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Marsetio, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (15/8/2012).
Dijelaskan Marsetio, pihaknya masih akan membahas dengan Kementerian Pertahanan ihwal pembelian 11 helikopter antikapal selam ini, terutama mengenai helikopter yang didatangakan. Apakah jenis Seasprite atau Agusta.
"Tahun 2015 akan hadir helikopter tersebut, karena saat ini kita baru punya dua kapal selam dan akan datang lagi tiga," pungkasnya.
SURABAYA, 17/6 - PEMBEBASAN SANDERA. Sejumlah anggota Unit Anti Teror Pasukan Khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir, melakukan aksi ketangkasan mengendarai motor saat simulasi pembebasan sandera di apron hanggar Lanudal Juanda Surabaya, Jumat (17/6). Simulasi yang dilakukan pasukan khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir dan Kopaska tersebut, merupakan bagian dari HUT Ke-55 Penerbangan TNI AL. FOTO ANTARA/Eric Ireng/11 (500x287)